Referensi solusi krisis serbaneka Sicunpas On_Line Koleksi informasi ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, moral
Rabu, 23 November 2011
Tak suka berebut
catatan serbaneka asrir pasir
Tak suka berebut
Saya ini termasuk orang yang tak suka berebut. Berebut sembako,
berebut pemberian, berebut santunan, berebut hadiah, berebut kado.
Bahkan tak begitu bersemangat berebut surge. Disebutkan bahwa dua
raka’at shalat fajar itu lebih baik dari dunia dan isinya. Saya tetap
saja tak begitu tertarik untuk menguber dunia dan isinya.
Disebutkan agar “bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan
kepada surge yang luasnya seluas langit dan bumi (QS 3:133). Pun tak
berseangat untuk menguber ssssurga yang seluas langit dan bumi. Lebih
tak tertarik lagi terhadap kisah, cerita, dongeng bahwa dalam surge
itu terdapat berbagai komplek. Setiap komplek mempunyai berbagai
angunan. Setiap bangunan mempunyai berbagai kamar. Setiap kamar
mempunyai berbagai ranjang. Setiap ranjang ditempati berbagai
bidadari. Sama seali tak tertarik dengan cerita tersebut.
Perihal mengenai surga, menurut Prof Dr Hamka dalam “Tafsir Al-Azhar”
juzuk , halaman 296-297, ada hadis tentang surga yang kita tidak
mantap menerimanya.yaaang menceritakan bahwa di dalam surga didapati
beribu-ribu rumah. Pada tiap-tiap rumah itu ada beribu-ribu bidadari.
Tidak senang hati kita membaca hadits : “Beribu-ribu rumah dan di
tiap-tiap rumah beribu-ribu bidadari”. Hati kita bertanya, benarkah
agaknya ada Nabi saw berkata demikian ? Setelah diselidiki oleh
Ahli-ahli Hadits, ternyata bahwa hadits itu aalah munkar, bahkan
termasuk hadis palsu.”Tidak bertemu suatu hadis yang sahih yang
menerangkan dari hal aak-anak bidadari dalam surga itu, yang dapat
dipertanggungjawabkan menurut Ilmu Hadits yang terlebih dari dua
bidadari”.
Pada tahun 1963, pernah seorang muballigh Indonesia mengemukakan
hadis munkar idi dalam suatu Tabligh Besar. Muballigh berkata bahwa di
surga itu kelak akan diberikan 500 buah istana indah. tiap-tiap istana
itu mempunyai kamar 500 bilik (kamar), tiap-tiap kamar didiami oleh
500 anak bidadari. Orang-orang tertawa semuanya. Seorang Perwira ABRI
berbisik kepada berbisik kepada temannya : Apakah kita di dalam surga
itu akan hidup hanya sebagai seekor ayam jantan saja, menghadapi 500
kali 500 anak bidadari”.
Tetapi ketika dicoba menanyakan hal ini kepada Muballigh tersebut,
beliau hanya marah-maah saja. Dia berkata : “Barang siapa tidak peraya
kepada hadis, dia akan tersesat”. Padaha did lam menilik Ilmu Hadits,
sudah ada pedoman : yaitu kalau da hadis yang kurang diterima oleh
akal yang sehat, haruslah diperiksa nilai hadis tersebut. Padaha did
lam menilik Ilmu Hadits, sudah ada pedoman : yaitu kalau da hadis yang
kurang diterima oleh akal yang sehat, haruslah diperiksa nilai hadis
tersebut. Besar kemungkinan bahwa hadis itu tidak dapat
dipertanggungjawabkan. Demikian Hamka.
(written by sicumpaz@gmail.com at BKS110930130
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar