Referensi solusi krisis serbaneka Sicunpas On_Line Koleksi informasi ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, moral
Senin, 28 November 2011
Marxisme
catatan serbaneka asrir pasir
Marxisme
Filsafatnya merupakan Materialisme yang dibelat-belitkan dengan
ajaranajaran Hrgel, A Comte dan Feurbah. Pandangannya tentang
masyarakat terpengaruh oleh sosialisme Inggeris dan Perancis di masa
1830-1850. Teori nilai lebihnya berdasarkan teori nilai kerja Ricardo.
Pandangannya tentang masyarakat dan sejarah disebut Materialisme
historis, materialisme dialektis.
Menurutnya segala paham, pengertian, ideologi, agama, hukum, etika
dsb, merupakan bayangan semata-mata dari keadaan materil di suatu
masyarakat. Produksi diorganisasikan sesuai dengan hukum hak-milik di
dalam masyarakat. Masyarakat senantiasa berubah-rubah. Sasarannya
terwujudnya masyarakat sempurna, swargaloka. Nilai lebih adalah
selisih antara produktivitas (hasil) kerja buruh yang dinikmati oleh
penguasaha (kapitalis) dengan upah buruh yang diterima oleh buruh itu.
(Simak Drs AWJ Tupannno : "Pelajaran Ekonomi dan Koperasai", jilid I,
1981:137).
Marxisme merupakan himpunan, campuran dari atheisme dan materialisme
Feurbach, Dialetika Hegel, Evolusi Darwin, Hak Milik Proudhon, Nilai
Lebih Riardo. Ekonominya berdasar pada teori klassik Inggeris. Teori
bunga tanahnya didasarkan pada teori Ricardo. Teori pemelaratannya
dari teori upah Ricardo, Malthus. Dialektikanya berasal dari Hegel.
Politiknya berdiri diatas Revolusi Perancis : Liberte, Egalite,
Fraternite. Sosialis berasal dari Saint Simon, Fourier, Owen, Kant,
Fichte, Hegel. (Mohammad Hatta : "Ajaran Marx atau Kepintaran Sang
Murid Membeo ?", Bulan Bintang, Jakarta, 1975:25-26).
Adam Smith mengkritik Merkantilisme. karl Marx menyerang Kapitalisme.
JM Keynes menyorot doktrin "laiser faire", yang menghendaki turunnya
tingkat bunga ke suatu titik yang memungkinkan terseraapnya tenaga
kerja, terciptanya kesepatan kerja penuh dengan tingkat upah yang
mencukupi KLH (Kebutuhan Hidup Layak) (Full Employment Theory)
(Tupanno, idem).
Kapitalisme berhasil meramu sifat-sifat dasar manusia
(ego/self/ananiyah, hawa/nafsu/syahwat/keinginan/wants/needs/interest,
akal/pikiran/mind) untuk kepentingan pribadi (ego-centred human
nature). Dengan cara ini kapitalisme berhasil dikembangkan melalui
profit-driven capitalism dan pleasue (utility) driven consumers yang
menjadi basis rasionalitas kapitalisme. (Majalah SHARING, Edisi 44 Thn
IV Agustus 2010, hal 10-11, "Ekonomi Fitrah").
(written by sicumpaz@gmail.com at BKS1111280600)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar