Jumat, 18 November 2011

Seruan kepada calon pelaku bom bunuh diri

catatan serbaneka asrir pasir Seruan kepada calon pelaku bom bunuh diri Masih dalam rangka memperingati hari Kesaktian Pancasila, TVRI stasiun televisei pemersatu bangsa, dipandu oleh Wishnu menyajikan acara menemukan motivasi dari pelaku tindakan bunuh diri. Namun tak satu pun nara sumber yang berhasil menjelaskan apa motivasi tindakan bunuh diri itu. Apa sebabnya seseorang anak muda begitu siap mengobarkan dirinya untuk dibunuh oleh senjatanya sendiri. Baik Antropologi, Etnologi, Sosiologi, Psikologi, Religi tak mampu menjelaskan. Bahkan Teori repitisi PAVLOV dari Russia sendiri pun tak mampu menjelaskannya. Barangkali dengan sekali-sekali menyaksikan adu tinju (boxing) di layar televisi akan dapat ditemukan alasan. argumentasi kenapa seseorang siap dihajar babak belur demi suatu predikat, suatu nama sebagai jagoan, seagai juara disamping imbalan duit yang jumlahnya tak sedikit. .Meskipun Shakspere mempertanyakan "What is in a name ?". Demi nama, gelar, predikat seseorang siap mengorbankan apa yang bisa ia korbankan. Mereka-mereka yang yang mencari predikat syahid, predikat syuhada dalam pandangan Allah siap mengorbankan nyawa/jiwa raganya serta hartanya disamping mengharapkan kurnia Allah berupa surga jannatun na'im. Dulu pada jalam colonial, baik colonial kulit putih, maupun colonial kulit kuning, jelas nyata objek yang akan jadi sasaran pembunuhan. Motivasinya jelas. Objek, sasarannya jelas. YanYaitu penjajahan dengn sosok, oknum penjajah yang mudah dikenali secara lahir. Kini amat sangat sulit untuk menentukan lawan, musuh yang harus dibunuhi. Secara teoritis, yang harus dibunuhi pada masa kini aalah penindasan, penyiksaan, penengsaraan dengan sosok, oknum pelakunya. Seluruh kebijakan, peraturan, perjanjian dengan sosok, oknum pelakunya yang menhengsarakan rakyat adalah musuh-musuh rakyat yang harus dibunuhi. Yang berkoloborasi, berkoalisi, bekerjasama dengan asing meneyengsarakan rakyat, yang mencuri, merampas, merampok mengkoruksi harta kekayaan Negara, semuanya adalah yang menyenarakan rakyat yang harus dibunuhi bersama-sama. Pengedar, penyebabar, sindikat/pedagang narkotika, para mafia hokum, mafia pajak juga adalah musuh-musuh rakyat yang harus dibunuhi. Sasaran bunuh diri adalah musuh rakyat, musuh revolusi, yang menyengsarakan rakyat. Melanjutkan perjuangan pembela-pembela rakyat seperti Tan Malaka dan Printis-perintis revolusi. (written by sicumpaz@gmail.com at BKS1110211700)

Tidak ada komentar: