Minggu, 13 November 2011

Allah tidak pernah menyesal

catatan serbaneka asrsir pasir Allah tidak pernah menyesal Orang Islam sejak semulai mempelajari ssifat-sifat Allah, sudah diajibkan memakai, menggunakan akal. Menurut akal, Tuhan Allah pencipta alam semesta ini pastiah mengetahui akan keadaan segala sesuatu dan Maha Bijaksana. Menurut akal yang waras adalah mustahil bahwa Allah itu jahil, apalagi bimang dan ragu-ragu di antara dua sifatNya, kash dan Adil Allah tak akan pernah bimbang, ragu, ingung, apalagi sampai menyesal beritu tahun lamanya, sampai menyesal menjadikan manusia yang banyak dosa itu. Seperti kepercayaan, keyakinan umat Kristiani). Allah telah lebih dahulu mengetahui kekuatan dan kelemahan manusia. Ketika Adam, biang manusia terlnjur melanggar larangan Allah, ia menyesal dan memohon ampun kepada Allah atas kesalahan yang teleh terlanjur itu. Di saat ini Allah sekaili-kali tidak ragu, tidak bimbang dan tidak merasa menyesal dan merasa berdukacita seteah Allah mencitpktakan manusia (Simak Prof Dr Hamka : “Tafsir Al-Azhar”, Pustaka Panjimas, Jakarta, 1982, juzuk VI, hal 29-31, “Ajaran Islam Tentang Pemersihan dosal”. Apa sebenarnya Allah tak pernah menyesal menciptakan manusia yang penuh bergelimang dosa itu ? Jawabannya barangkali dpat dipulangkan, dikembalikan pada “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui” (QS 2:30). “Tiadakh kamu mengetahui bahwa sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu” (QS 2:105). “Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terbesar apa yang Dia kehendaki” (QS 11:107). “Sesungguhnya perintah-Nya, apabila Dia menghendaki sesuatu hanyaaalah berkata kepadanya “Jadilah”, maka terjadilah ia “(QS 36:62). Mengikuti analisa/komklusi Prf Dr Hamka tersebut diatas, maka dapat diteruskan bahwa Allah ta pernah menyesal menciptakan Iblis yang suka membangkang dan bersifat sombongong (QS 2:35) dan gemar memenyesatkan manusia (QS 236). Dan Allah juga tak pernah menyesal menciptakan Fir’aun menindas Bani Israel selama 400 tahun. Allah tak pernah menyesal melebihkan Bani Israel dari yang lain (Bani Ismail ?) (QS 2:47, 2:122). Allah juga tak menyesal melebihkan Ango Sakson dari yang lain. Semuanya, dunia, ekonomi, politik, hukum, uang, militer, informasi, internet dikuasai oleh Anglo Sakson. Semua hak prerogative Allah. “Dia tidak di taya tentang apa yang diperbuatNya, dan merekalah yang akan ditanyai”. Inipun bedanya antara yang mutlah, yang absolute, yang tak terhingga dibandingkan dengan yang muqaiyad, yang relative, yang terbatas dalamIlmu Eksakt. (written by sicumpas\@gmail.com at BKS 1109290645)

Tidak ada komentar: