Minggu, 13 November 2011

Dialog antara pandangan Kristen dan pandangan Islam

Date: 6 Sep 2000 21:43:47 -0700 To: asrirs@yahoo.com From: jehidas@asiamail.com Subject: Re: Menyoal 'APA UNTUNGNYA MENJADI NEGARA ISLAM', 'KENAPA BEGITU TAKUT DENGAN NEGARA ISLAM' Terima kasih atas posting anda, akhirnya saya bisa membaca semua attachment anda. Saya pikir, saya tidak pernah menyebutkan soal ketakutan menjadi negara Islam. Saya hanya mempertanyakan kenapa sekelompok orang begitu gigih untuk mewujudkan sebuah negara Islam dalam konsep bernegera setelah sekian banyak contoh kasus yang gagal dan tidak applicable menurut pandangan asas-asas universal manusia yang kita saksikan di dunia ini. Lihat saja contohnya di Afghanistan, Pakistan, dll. Lagipula kemajemukan penduduk di Indonesia, ide untuk menjadi negara islam bukanlah pemikiran yang agamais ataupun pemikiran yang bijak melainkan sebuah arogansi. Ijinkan saya mengomentari point-point yang ada majukan untuk memberi jawaban terhadap posting saya. 1 Negara Islam. Apa itu ? ASRIR : Negara Islam adalah negara yang masing-masing warganya berkewajiban melaksanakan ajaran agamanya. Yang Yahudi melaksanakan ajaran Taurat. Yang Nasrani melaksanakan ajaran Injil. Yang Islam melaksanakan ajaran Qur:an (Read : Terjemah Qur:an, Surah Ma:idah 5:66) JEHIDAS : Kalau konsep negara Islam adalah seperti yang tertulis di atas ini, lalu untuk apa disebut negara Islam? Ibarat kado bukankah lebih baik melihat bungkus yang buruk tetapi mempunyai isi yang menggembirakan daripada pembungkus yang indah tetapi isinya buruk?. Negara Islam adalah negara yang semua negaranya memiliki kemerdekaan, kebebasan manusiawi, yang dibatasi oleh norma-norma moral universal, bukan memiliki kebebasan hewani, bukan kebebasan serigala gila lapar yang kesurupan iblis. Masing-masing warganya bebas melaksanakan ajaran agamanya (idem, Ssurah Kafirun 109:6). Segala jenis kepercayaan, aliran dan fikiran dapat hidup dalam naungannya. Tindakan memaksa bukanlah wataknya (idem, Surah Baqarah 2:256). Islam menuntun manusia untuk jadi manusia dan tak tergelincir jadi hewan berupa manusia. Karenanya tak bebas melampiaskan nafsu syahwat hewaninya. JEHIDAS : Kebebasan yang seperti apa Sdr Asrir, bukankah persamaan hak pria dan wanita kurang dihargai di Islam? Lihat contohnya di Timur Tengah sana, perempuan hanya diberikan lingkungan kerja yang terbatas, lihat di Afganistan sana, perempuan ditindas. Kalau boleh tanya adalah agama lain yang mengajarkan nafsu hewani? Bahkan beristri lebih dari satu (menduakan istri) tidak diijinkan karena dengan alasan apapun setiap pembagian yang dilakukan oleh manusia biasa tidak akan pernah memberikan rasa keadilan yang hakiki. Ajaran Islam bagus tetapi kenyataan yang kita lihat sekarang seperti apa? Kalau ajaran agama hanya menjadi semacam propaganda untuk apa? Saya lebih tertarik menjadi humanis daripada mempropagandakan agama. Bagaimana saya sujud di bawah kebesaran Tuhan, biarlah itu menjadi urusan pribadi saya dengan Tuhan. Tidak perlu orang melihat saya berdoa, lebih baik saya disebut orang sebagai seorang atheis tetapi saya menyembah Tuhan saya daripada mengaku menjadi orang beragama tetapi menjalankan ritual agama hanya sebuah kemunafikan. Selayaknya urusan beragama (saya lebih suka menyebut ber-Tuhan) tidak perlu diatur-atur agama. Hanya negara yang dipimpin atau mayoritas berpenduduk Islam yang mengatur-atur urusan beragama penduduknya, sedang untuk negara non-Islam rakyatnya dibiarkan dewasa memilih cara bertuhan yang diyakininya atau bahkan tidak beragama, karena memang bertuhan itu adalah hak azasi manusia yang paling hakiki. Seharusnya tidak ada rasa ketakutan atau kecemasan yang berlebihan terhadap keimanan seseorang sehingga mengadakan pembatasan untuk tidak bisa konversi agama khusus untuk agama Islam (seperti yang terjadi di Malaysia). ASRIR : Negara Islam adalah negara yang semua warganya memiliki HAM yang sama, tanpa memandang perbedaan etnis, tradisi, agama, bahasa, budaya, tingkat sosial-ekonomi. Semua perbedaan dimanfa:atkan untuk saling mengarifi, saling memperhatikan (idem, Surah Hujurat 49:12). JEHIDAS : Ini perlu dibuktikan dengan contoh konkrit Sdr. Asrir, atau apakah Negara Islam yang dicita-citakan di Indonesia berbeda dengan negera Islam yang sudah ada? Makanya saya sebutkan, tidak perlu pembungkus kata-kata yang indah, yang penting adalah prakteknya. ASRIR : Negara Islam adalah negara yang semua warganya memiliki perasaan bersaudara sesama manusia, bukan perasaan “right or wrong my country”. JEHIDAS : Saya kurang memahami arti tulisan ini. Tetapi bukankah orang Islam selalu menyebutkan orang non-Islam sebagai orang kafir? ASRIR : Negara Islam adalah negara yang menegakkan kebenaran dan keadilan paripurna. Yang benar dinyatakan benar. Yang salah dinyatakan salah. Keadilan Islam meliputi semua warganegara (idem, Surah Taubah 9:6), tanpa pilih kasih, serta memperhatikan norma-norma moral universal. JEHIDAS : Semua ajaran agama juga seperti ini Sdr, tetapi kenapa penganut agama lain tidak pernah bercita-cita menjadi negara ini dan itu? Bagi mereka yang penting bukan sampulnya tetapi pelaksanaannya. ASRIR : Islam tidak mengenal terminologi ekstrim, radikal, fundamentalis, orthodoks, konservatif, moderat, inklusif, eksklusif. Terminologi tersebut asing bagi Islam. Terminologi tersebut memang akrab di kalangan Katholik dan Protestan. Islam sudah sangat kenyang dengan segala macam tudingan provokatif, yang dilontarkan oleh kalangan fanatisme anti Islam. Islam dituding tak toleran, taka demokratis, tak menghargai HAM, melecehkan perempuan, suka perang, dan lain-lain semacam itu. JEHIDAS : Tetapi dalam kenyataan sehari-hari apa yang kita lihat Sdr. Asrir? Dari golongan manakah teroris terbesar di dunia? Negara apakah Libya itu? Siapakah Abu Syayaff itu? Pasukan Jihad? DII/TII? 2 Di bawah naungan Islam. Bagaimana ? ASRIR : Di bawah naungan Islam, setiap orang (siapapun) bisa bekerja, berusaha sesuai menurut kemampuannya. Yang lebih dari keperluan-kebutuhannya dititipkan, ditabungkan dalam Baitulmal (Dana Kesejahteraan Umum) berupa wakaf, zakat, sedekah, infak. Fakir-miskin, gelandangan, pemulung, pengemis, pengamen, tuna karya, yang terlantar, yang terkena pehaka, yang banyak anak memperoleh jaminan hidup dari Baitulmal (Read : Terjemah Qur:an, Surah Taubah 9:60). Tak ada waswas, kawatir, takut akan kehilangan jaminan hidup bilamana sakit, kehilangan pekerjaan, kehilangan orangtua. JEHIDAS : Di negara bukan Islam-pun seperti ini ada Sdr. Lihat di USA, negara Eropah, Australia yang mayoritas penduduknya bukan Islam. Anda bisa bayangkan tidak apa yang terjadi jika semua orang Islam di ASIA hanya bisa sekolah di Timur Tengah sana. Jika saja tidak terjadi koloni Inggris (di Malaysia), Belanda (di Indonesia) mungkin kita akan masih tetap tinggal di jaman batu. Memang jalan Tuhan tidak selalu sesuai dengan pikiran manusia, kejadian pahit yang kita lihat dengan mata telanjang sering sekali kita vonis menjadi malapetaka (contohnya penjajahan itu yang mau tidak mau telah dicap oleh umat Islam sebagai penjajahannya umat Kristen), tetapi kita tidak pernah berpikir soal soal "blessing in disguise". Kita terlalu suka hanya melihat ke belakang sehingga lupa memebenahi yang di hadapan kita. ASRIR : Ini realita, bukan utopia. Kepala Negara Madinah, Umar bin Khatab biasa membawa, mengantarkan, menyerahkan, mencukupi sendiri keperluan, kebutuhan warga yang terlantar. Pada masa pemerintahan Islam, Umar bin Abdul Aziz taak dijumpai warga yang terlantar yang memerlukan bantuan untuk mencukupi kebutuhannya. JEHIDAS : Di Amerika di Inggris juga tidak ada yang terlantar Sdr padahal Amerika bukan negara Islam. Jadi bukan karena Islam atau non Islamnya suatu negara saudara, tetapi tergantung kepada manusianya. ASRIR : Secara teoritis (wacana akademis) memang ada undang-undang tertulis bikinan manusia yang mencantumkan bahwa “Fakir-miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara". Tapi tak pernah dijumpai dalam praktek nyata. Baik komunis, kapitalis maupun ajaran lain tak pernah memberikan jaminan hidup kepada yang terkena pehaka, yang banyak anak. Malah yang banyak anak ditakut-takuti, diberikan gambaran suram akan masa depan anak-anaknya, dipojokkan, disudutkan sebagai beban pembangunan. Agar hidup tak terlantar, agar mendapat jaminan hidup, rasanya tak ada pilihan lain selain berada di bawah naungan Islam. JEHIDAS : Pertanyaan saya adalah yang menjadi pemimpin negara selama ini di Indonesia siapa? Kristen? Buddhist atau Hinduist? Kenapa slogan di atas tidak terlaksana? Salah siapa? Salah orangnya bukan salah agama orangnya. 3 Seruan Islam. Kemana ? ASRIR : Sejak Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa sampai Muhammad saw, bahkan sampai kiamat, seruan Islam tetap sama, tidak berubah (Read : Terjemah Qur:an, Surah Syura 42:13). Islam menyeru kepada kebajikan, menyuruh berbuat baik, mencegah berbuat jelek (idem, Surah Ali Imran 3:104). JEHIDAS : Saya pikir ini tidak berbeda dengan ajaran Bible, Veda atau Tripitaka. Jadi saya pikir bukan suatu keistimewaan, slogan tidak penting yang penting adalah pelaksanaan. Apa gunanya kita selalu menyerukan kita pencinta damai tetapi setiap hari yang terjadi adalah pembataian atas nama agama, what for? Lebih baik dicap sebagai pembunuhh tetapi tidak pernah membunuh daripada disebut manusia suci tetapi pembantai. ASRIR : Islam menyeru bahwa hanya Allah yang Tuhan. Tak ada Tuhan selain Allah. Allah itu Maha Esa. Jangan Tuhankan selain Allah (termasuk Ezer dan Yesus). Jangan bersujud, beribadah, berdoa, menyembah kepada selain Allah. Bersujud, beribadah, berdoa, menyembahlah hanya kepada Allah saja. Berpeganglah pada Hukum Allah sepanjang masa. Hormatilah ibu-bapa. Jangan membunuh, membantai, menumpahkan darah, menghilangkan nyawa. Jangan berzina, melacur, berbuat mesum, kumpul kebo. Jangan mencuri, merampas, menjarah milik sesama. Jangan berkata dusta, bersaksi palsu. (idem, Surah An:am 6:151-153, simak juga Exodus 20:1-21, Deutronomy 4:15-40, 5:6-21, 6:1-5). JEHIDAS : Jika orang Kristen menyembah Jesus adalah Tuhan, Firman Allah yang menjadi manusia, tidak boleh disalahkan dong sebagaimana orang Kristen memandang Muhammad sebagai nabi meskpiun itu tidak tertulis bahkan tidak dinubuatkan dalam Biblenya orang Kristen. Yesus adalah manusia, tetapi bukan manusia biasa yang penuh lumur dosa seperti anda dan saya. Juga Yesus tidak sama dengan Muhammad. Yesus itu suci, perbuatan dan keinginannya tidak dama dengan keinginan dan nafsu manusia biasa. Dia rela disalibkan untuk menebus dosa anda dan saya. Adakah orang di dunia yang mau mengorbankan nyawanya untuk orang lain? Bukan juga Nabi Muhammad. Yesus datang ke dunia tidak pernah mengajarkan manusia untuk mendirikan negara Yesus (atau negara Kristen) karena bagian Yesus adalah kerajaan sorga bukan kerajaan dunia. Tetapi dia tidak ingin manusia seperti anda dan saya mati dalam dosa sebagai akibat kehidupan dunia yang sudah penuh dosa sehingga dia datang ke dunia mengajarkan mengasihi Tuhan Allah dengan segenap hati dan mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri. Meski dia tidak menikah dia tidak mengajarkan orang untuk tidak menikah, sebagaimana Muhammad membolehkan orang islam untuk menikah lebih dari sekali karena beliau juga mempunyai banyak istri. Yesus datang melengkapi hukum Taurat dan menyelamatkan umat manusia. Dia yang akan datang kembali pada akhir jaman untuk menghakimi saya dan anda. Lalu kenapa harus tidak mempercayai Yesus? Bukankah di dalam Qur'an (dalam Surah An-nisa) nama Yesus juga disebut?. Demikian pula Sidharta Gautama, dia mengajarkan kesederhanaan, kerendah-hatian, dan kebajikan lainnya tetapi dia tidak pernah menjanjikan keselamatan. 4 Wajah Islam. Bagaimana ? ASRIR : Wajah Islam itu penuh damai, cinta kasih. Melebihi yang lain. Siap dan mampu mengatur masyarakat majemuk/pluralistis. Sanggup mencarikan solusi masalah yang timbul. Bebas dan bersih dari tuduhan dan tudingan asosial, menolak keberadaan masyarakat yang pluralistis, ekspansif, memaksakan diri jadi penguasa (tak toleran, tak demokratis, tak menghargai HAM, melecehkan perempuan, sadis, suka perang, dan lain-lain tuduhan semacam itu). JEHIDAS : Seperti yang selalu saya sebutkan Sdr Asrir, hanya bukti nyata yang dapat membuat semuanya jelas sehingga menjadi sebuah kebenaran. Kenapa Islam dituduh seperti itu? Ini harus menjadi pertanyaan. Tidakmungkin ada asap kalau tidak ada api kan? Kenapa umat Islam (in particular in ASIA) menganggap Kristen itu sama dengan penjajah (asapnya) , apinya adalah karena dulu Belanda /Inggris/Portugis (dikenal sebagai kristen) datang menjajah ke ASIA. ASRIR : Memang Islam pada dirinya melekat amanat untuk tampil sebagai monoreligius unggul (Read : Terjemah Qur:an, Surah 9:33, 48:28, 61. Tiada lain Islam harus berpegang pada tuntunannya. Tapi meskipun demikian dakwah Islam bukanlah dilakukan dengan cara-cara paksaan, ekspansif, tetapi hanya dengan menunjukkan mana yang benar, dan mana yang sesat (idem, Surah 2:256, 18:29, simak juga KOMPAS, Kamis 23 Januari 1997, hal 14, “Jangan Jadikan Agama Terjebak Paqda Subyektivitas dan Asosial). JEHIDAS : Ketika saya secara sadar memilih cara Kristen untuk berTuhan, bukan karena keturunan (orangtua saya Kristen taat yang membolehkan anak-anaknya memilih agama sesuai dengan keyakinannya) maka saya mensyukuri Tuhan membimbing saya kepada cara yang saya yakini benar. Saya bisa mengasihi sesama tanpa memandang dia Kristen atau tidak. Anak-anak asuh saya kebetulan kebanyakan beragama Islam, bukan karena mereka islam sehingga saya menyekolahkan mereka, tetapi karena saya mensyukuri kasih Tuhan dalam hidup saya maka saya mengasihi yang lain. ASRIR : Dan memang pedang Islam itu sangat tajam terhadap penindas, penganiaya, mereka yang ingin menghancurkan Islam dan kaum Muslimin, mereka yang bermaksud menimbulkan perpecahan, mereka yang mengganggu keamanan. Tetapi pedang Islam itu sangat tumpul, tidak berdaya apa-apa terhadap mereka yang bukan penindas, penganiaya, pengacau, perusuh. Islam memberikan kebebasan kepada siapa saja untuk memeluk agamanya sesuai keyakinannya. Islam tidak mengganggu hak seseorang. JEHIDAS : Saya pikir hanya Islam yang berbicara soal pedang yang tajam, ajaran Yesus mengatakan "Orang yang mempergunakan pedang akan mata oleh pedang" tidak perduli dipergunakan untuk apa itu pedang. Yesus bahkan mengajarakan "Kasihilah musuhmu". Ini bukan ajaran manusia biasa yang sarat dengan mafsu kemanusiaan seperti anabi-nabi lain. 5 Introspeksi diri. ASRIR : Tetapi aku berkata kepadamu : Kasihanilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu (Matius 5:44). (Love our enemies) Tetapi aku berkata kepadamu : Janganlah kamu melawan orang yang berubat jahat kepadamu, melainkan siapapu yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu (Matius 5:31). (If anyone strikes you on the right cheek, turn to him the other also), Does not every minutes of your practicle live give the lie to your theory (Karl Marx). JEHIDAS : Tentu saja ini ajaran Yesus yang paling istimewa, not everybody could do that, but that doesn't mean not applicable. Yesus telah mempraktekkannya, ketika dia disalib, dia tidak memanggil Bapanya yang MAHA KUASA untuk menghukum para penyalibnya, malah dia berdoa "BAPA AMPUNILAH MEREKA KARENA MEREKA TIDAK TAHU APA YANG TELAH DIPERBUATNYA"…it's very wonderful and amazing forgiveness, isn't it? Karl Max sebagai seorang atheis tentu saja menertawakan kata-kata ini karena dia tidak kenal Tuhan. Tapi jika kasih Yesus ada di hati kita, tentu saja kita bisa mempraktekkannya. Why not? But, it's like paradigm shift!! Membutuhkan keimanan yang kuat untuk bisa mempercayainya bisa terjadi. ASRIR : Siapakah yang menjajah kita ? Orang Eropah ? Apakah agama mereka ? Kristen ? Apakah agama mereka mengajarkan penjajahan ? Mereka bukan menjajah, tapi membawa misi kerajaan laangit ? Kalau begitu, mengapa mereka dilawan ? JEHIDAS : Mereka menjajah bukan karena mereka Kristen Sdr. Mereka menjajah karena mereka rakus dan tamak. Tidak semua yang mengaku Kristen adalah pelaku-pelaku jaran Yesus. Banyak Kristen munafik sama seperti Islam munafik juga, jadi jangan terperangkap mempersalahkan orang dengan sentimen keagamaan Sdr. ASRIR : Hasil penelitian Cornell Universty (USA) sampai pada kesimpulan bahwa Dr Sam Ratulangi (an astute Christian politician from Manado) berhasil mementahkan konsensus nasional Piagam Jakarta (22 Juni 1945) yang juga turut ditandatangani oleh A A Maramis. JEHIDAS : Mereka tidak ingin negara Indonesia ini menjadi negara yang picik Sdr. Asrir. Seharusnya saudara menyadari betapa jauhnya kedua tokoh ini berpikir ke depan. Anda dapat bayangkan jika DII atau TII sukses tadinya? Be fair to yourself! Memang suatu keajaiban kenapa mereka berhasil, itu karena mereka tidak mengandalkan kekuatan diri sendiri, mereka punya Tuhan yang membantu mereka sehingga mereka didengar. ASRIR : Bukannya Aku (Yesus apa Paulus) datang membawa keamanan, melainkan pedang. JEHIDAS : Sebelum ayat ini saya komentari, saya minta Saudara membaca bagian ini secara komplit, jangan dibaca ayat per ayat. Ayat-ayat Alkitab tidak berdiri sendiri, ayat-ayat itu bukan kata-kata mutiara yang bisa dicopot ayat per ayat, okay? ASRIR : Siapa sebenarnya yang menyuruh umatnya mengangkat pedang, berperang menghabisi nyawa orang ? Sejarah mencatat bahwa selama abad ke-11, 12 dan 13 di Madrid (Spanyol) saja 300.000 orang telah dibunuh karena tuduhan menyimpang dari ajaran agama. Dengan Inkwisisi dari 1481 sampai 1808, 340.000 orang telah dijatuhi hukuman, dan hampir 34.000 dibakar. Siapa yang melakukannya. Dan kini ? Dan sejarah juga mencatat bahwa sejak masa permulaan agama Kristen hingga masa kini, seluruh penjuru bumi telah berlumuran darah atas nama Yesus. Telah dilumuri oleh Rumawi, dilumuri oleh bangs-bangsa Eropah. Perang-perang Salib terjadi karena dikobarkan oleh orang-orang Kristen, bukan oleh orang Islam. Mengalirnya pasukan-pasukan tentara sejak ratusan tahun dari Eropah menuju daerah-daerah Islam di Timur, adalah atas nama Salib :peperangan, pembunuhan, pertumpahaqn darah (berpanngkal pada Glory, Gospel, Gold). Dan setiap kali paus-pus sebagai penganti Yesus, memberikan berkah dan restu kepada pasukan-pasukan tentara itu. JEHIDAS : Saudara Asrir, bukti-bukti yang saudara paparkan di atas seharusnya Sdr jadikan bukti bahwa jika agama sudah dijadikan kenderaan politik maka esensi agama itu akan hilang berganti menjadi alat iblis untuk menguasai manusia, dengan cara itu agama bukan lagi sarana menyembah Tuhan tetapi menjadi alat kekuasaan. Lagipula agama itu hanya ciptaan manusia. Tuhan Allah tidak pernah mengatakan "beragamalah engkau". Itulah sebabnya saya tidak setuju dengan apa yang disebut dengan NEGARA AGAMA, negara agama apapun itu. Negara agama hanya akan membuat manusia manjadi munafik, mengadili keimanan manusia lainnya yang seharusnya bukan porsinya. Keimanan manusia hanya dpat diukur oleh Tuhan Allah, nobody can do that but the Lord!. 6 Persamaan dalaam Islam. Bagaimana ? ASRIR : Sir C.P.Ramaswamy Ayer, seorang ahli pikir Hindu yang terkemuka menulis : “Apakah yang dikehendaki Islam ? Menurut hemat saya, dan semua orang yang berpikir akan mengakui Islam sebagai satu-satunya keyakinan yang demokratis yang sesungguhnya. Sebagai seorang Hindu, yang yakin benar akan kepercayaan Hindu, saya terus terang berkata demikian. Agama saya sendiri tidak berhasil, kendatipun filsafat dasarnya, dalam melaksanakan dalam praktek “ketunggaln kemanusiaan” (the oneness of humanity). Tak ada agama lain, bagaimana pun juga teorinya, dapat membawakan dalam praktek gagasan hakiki tentang ketunggalan manusia di hadapan Tuhan sebagaimana Islam mengajarkannya (Eastern Times, 22 December 1944). JEHIDAS : Ini pendapat pribadi seorang Hindu, soal keimanan tidak perlu ada aliran-aliran, it's your personal business nobody can interfere!. Pendapat yang sama juga saya sebutkan kepada diri saya sendiri sewaktu saya memutuskan untuk menjadi kristen, jadi tidak ada istimewanya. Saya malah bersyukur, saya memilih karena saya mengerti bukan karena saya dilahirkan dalam keluarga Kristen. Saya memilih setelah saya mengenal semua agama. Sehingga kalau anda menanyakan kepada saya menjawab apa untungnya menjadi seorang kristen, saya akan lantang menjawabnya : karena saya mengagumi Yesus yang telah menyelamatkan saya dari mati dalam dosa, ajaran kasih yang diajarkan Yesus begitu agung sehingga saya ingin mengasihi sesama sebagaimana Yesus mengasihi manusia lain dan saya. Saya ingin menjadi manusia yang mengenal Yesus dengan baik sebelum Yesus turun ke dunia untuk yang kedua kalinya. Itu alasan saya. 7 Keadilan dalam Islam. Bagaimana ? ASRIR : Islam menuntun umatnya agar senantiasa berlaku adil, terhadap siapa pun, bahkan terhadap yang dibenci sekali pu (Read Terjemah Qur:an, Surah 16:90, 6:152, 5:8). Keadilan Islam itu mutlak, merata. Tanpa dipengaruhi rasa benci atau simpati. Tanpa terpengaruh oleh hubungan darah, ikatan kelompok, rasa segolongan. Tanpa membedakan asal-usul, bangsa, keturunan, keyakinan, kepercayaan, agama, status sosial-ekonomi. JEHIDAS : Ini ajaran yang baik sekali Sdr. Asrir, tetapi dimanakah ini sudah menjadi sebuah realita? Bagaimana kita melihat ini sebagai sesuatu yang applicable dan bukan hanya permainan kata semata? ASRIR : Eksistensi SARA bagi Islam bukanlah sebagai pemicu disintegrasi (li-tafarraqu), tetapi untuk li-ta’arafu, untuk saling mengarifi, memahami, memperhatikan, saling memudahkan, saling membantu, menolong, bekerjasama (idem, Surah 49:13, 43:23, 5:2). JEHIDAS : Saya belum pernah melihat buktinya saudara Asrir. Susah untuk membayangkannya jika saya bandingkan dengan kejadian yang saya lihat sehari-hari. ASRIR : Islam sangat adil. Keadilan Islam amat unik. Menempatkaan sesuatu pada tempatnya. Bersikap ekslusif pada yang harus ekslusif, dan bersikap inklusif pada yang harus inklusif. Bersikap humanis pada yang humanis. Islam menyamakan yang pantas disamakan, dan membedakan yang pantas dibedakan. Islam menetapakan garis tegas pemisah yang jelas dalam hidup tentang pedoman/pandangan, tujuan, tugas, peran/fungsi, kawan, lawan, teladan, bekal, dll. JEHIDAS : Jika saja kata-kata ini bukan hanya kata-kata iklan, tentu saja semua negara di dunia ini akan setuju menjadi negara Islam. ASRIR : Islam membedakan antara persaudaraan se-iman yang terekat pada kasih sayang karena Allah semata, dan persaudaraan deengan yang bukan se-iman yang hanya berdasarkan kepentingan bersama. Islam tak membenarkan yang Islam bermesraan, berkoalisi, beraliansi, berelasi dengan yang bukan Islam. JEHIDAS : Sdr. Asrir, mungkin kita bangga sebagai negara berpenduduk Islam terbesar di dunia, tetapi apakah saudara pernah melihat "advantages" of being negara berpenduduk Islam terbesar? Selain kita sebagai negara terkorup? Siapa yang korup? Mayoritas pemimpin yang bisa korup memeluk agama apa? Yang berisitri simpanan di sana sini siapa? ............... 1

Tidak ada komentar: