Jumat, 18 November 2011

Dari Papua untuk Papua

catatan serbaneka asir pasir Dari Papua untuk Papua Orang-orang Papua terpelajar dimana pun berada hendaknya pro aktif berpartisipasi melaksanakan amanat kosntitusi untuk meningkatkan taraf/martabat kecerdasan dan kesejahteraaan rakyat Papua keseluruhannya. Jangan hendaknya sampai ada yang hanya sibuk sekedar memperkaya diri sendiri seperti yang dipertontonkan oleh seagai orang-orang Papua yang memegang kekuasaan yang kini terjerat sanksi hokum tindak pidana korupsi. Kecerdasan dan kesejahteraaan Papua di tangan rayat papua dan adalah tanggung jawab rakyat Papua sendiri. Orang-orang Papua terpelajar dimana pun berada hendaknya proaktif berpartisipasi mensosialisasikan Hukum Positif NKRI serta berupaya meminimaisir peran Hukum Adat Papua, Hukum Primitif yang sudah tak relevan dengan keutuhan Papua masa kini. Papua meru-akan satu-satunya bekas jajajahan yang masih saja tetap terkebelakang pada masa colonial maupun pada masa kemerdekaan. Diperlukan pemipin yang bertangan besi, yang berhati lebut dan yang berpikiran jernih, yang memiliki wibawa, keberanian, kejujuran dan kesantuanan. Kontrak karya perusahaan asing maupun lokal seperti Freeport haruslah di kaji ulang, direnegosiasi mengaacu pada amanat UUD-1945 Bab XIV, pasal 33-34, tentang Ksejahteraaan Sosial, bahwa kekayaan alam haruslah dipergunakan untuk SEBESAR_BESAR KEMAKMURAN RAKYAT. Kekayaan alam di wilayah papua haruslah dipergunaan untuk kemakmuran Rakyat Papua, bukan untuk kemakmuran rakyat Amerika. Perusahaan seperti Freeport haruslah berlaku adil dalam segalanya, termasuk dalam penggajian. Tak ada diskiriminasi, tak memperbedakan antara orng papua dan orang siang (Amerika, Australia). Semua haruslah diperlakukan sama. Tak ada alsan yang menyatakan bahwa kebutuhan orang papua hanya sedikit, tak sebanyak kebutuhan kebutuhan orang asing. Ini adalah alas an imperilais kapitalis. Fahmi Basya dalam bukunya “One Milllion Phenemona” hal 145 menyebutkan bahwa daratan Papua dulunya menyatu dengan Afrika Timur yang kemudian hanyt trpisah dari Afrika. Di Kepulauan Laut (?) masih terdapat tradisi yang melarang mandi laut pada Hari Sabtu yang diwarisi oleh leluhur mereka (Masih teori atau waana ?) (written by sicumpaz@gmail.com at BKS1110280811150

Tidak ada komentar: