Hancurnya kekuatan politik umat Islam Indonesia
Pemilu RI 9 April 2009 menghasilkan hancurnya kekuatan politik umat Islam Indonesia secara demokratis. Ini suatu realita, bahwa kekuatan politik umat Islam Indonesia kini benar-benar sudah tak berdaya lagi, sudah tak punya potensi, sudah bertekuk lutut di telapak kaki sekularisme. Yang anti Islam (Yahudi, Nasrani, Majusi, Pancasila) berpesta pora, sangat bergembira ria dengan hancurnya kekuatan politik umat Islam Indonesia ini.
Dulu, setelah berkuasa ratusan tahun di semenanjung Iberia Spanyol (Andalusia), akhirnya Islam terpaksa angkat kaki. Ini pula yang kini terjadi di Indonesia. Namun kepergian Islam di Indonesia bukan karena paksaan, tetapi secara demokratis (pemilu, plebisit, referendum). Karena Islam itu sudah tak bergelora di dada umat Islam Indonesia lagi. Kepergian Islam tak perlu diratapi, ditangisi. Semuanya berjalan secara alamiah, mengikuti sunnatullah.
“Katakanlah : Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki.Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu” (QS 3:26)
(BKS0904100530)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar