Jumat, 24 Februari 2012

Adjhuri Hamzah bicara “Mencari Kemenangan”


Adjhuri Hamzah bicara “Mencari Kemenangan”
Kemenangan itu adalah untuk orang mukmin. Kemenangan itu diperoleh diraih dengan perjuangan melalu berbagai rintangan, kesulitan. Tiap-tiap manusia terlebih lagi orang yang mukmin suka menang dan mencari kemenangan. Islam menerangkan enam macam perilaku (sikap mental) orang yang akan mendpat kemenangan itu.
Pertama. Kkhusyu’ dalam shalat, anggota tubuhnya diam dan hening, serta hatinya takut akanaAllah. Tak ingat akan  harta benda. Yang diingat hanya Allah. Berdiri ketika shalat laksana berdirinya seorang budak di hadapan tuannya memohon ampunannya.  Mengerti dan memahami  yang d baca dalam shalat. Ikhlash, tanpa ingat yang lain, selain Allah. Shalat semata-mata hanya karena harap dan takut kepada Allah, tidak kepada yang lain.
Kedua.Berpaling dari yang tidak berfaaedah. Tidak suka membuang-buang waktu untuk yang tidak berfaedah, untuk yang merusak akal, kesehatan, seperti berjudi, ngobrol (mahota). Tidak suka mengerjakan yang tidak dikuasai. Hidup hanya sekali. Jaaangan disia-siakan, Jangan jadikan hidup percuma (Farid Ahmad Okbaah MA).
Ketiga. Suka mengeluarkan sebagian hartanya . Tidak bakhil, kikir. Yang tersimpan di aangan sendiri akan hilang lenyap. Yang disimpan di tangan Tuhan akan kekal. Membersihkan diri, jiwa, harta. Hidup untuk sesame. Bukan hanya untuk diri sendiri semata.
Kempat. Memelihara kesopanan/ kehormatannya (dengan nikah).  Menikah, tidak berzina. Tidak suka melampaui batas (menurutkan syahwat hawa nafsu).Tidak melakukan penyimpangan seksual.
Kelima. Menjaga, memelihara amanat kepercayaan. Menunaikan kewajiban.  Memenuhi/menyempurnakn  janji. Berkata benar. Menjaga rahasia. Tidak khianat. Tidak curang.
Keenam. Memelihara shalat.  Shalat pada waktunya. Tidak menyia-nyiakan shalat. Tidak melupakan Allah/
(“AlAdaab fi Thalab alFalaah”, oleh Hadji Adjhuri Hamzah, Bagian Pertama, Kaaaahami, Batusangkar, tafsiran ayat QS Mukminun 1-?; Baca juga ayat QS &0:23-35; rinciannya simak dari Prof Dr Hamka : “Tafisr Al-Azhar”, juzuk XVIII, Panjimas, Jakarta, 2001. Hal 6-16) ).















































































Tidak ada komentar: