Khilafah
“What is in a name” kata Shakespeare. Apa sih perlunya nama. Mawar
tetap saja mawar, meskipun dikasih nama lain. Nama itu menunjukkan identitas,
pembeda. Khilafah berbeda dari Kerajaan. Abul A’la alMaududi dalam bukunya
“Khilafah dan Kerajaan” (Alkhilafah wal Mulk), Mizan, bandung, 184
membedakan antara Khilafah dan Kerajaan. Diantara yang membedakan antara Khilafah
dan Kerajaan adaaaalah Cara Pengangkatan Khalifah, Cara Hidup Para Khulafa,
Cra Pengelolaan Baitulmaal, Batas Kemerdekaaan Menelarkan Pendapat, Batas Kemerdekaan
Peradilan, Batas Permusyawaratan, Batas Kefanatikan Kesukuan, Batas Kekuasaan
Hukum.
Dari ciri, kriteria, identitas yang dirinci Abul A’la alMaududi dalam
bukunya itu, maka yang dapat dikategorikan sebagai era Khilafah hanyalah Khilafah
Rasyidin dan era Khalifah Umar bin Abdul Aziz. Sedangkan Daulah Bani Umawiyah
(baik di Syam maupun di Andalusia), Bani Abbasiyah, Bani Usamaniyah dan lainnya
bukanlah Khilafah, tetapi Kerajaan (AlMulk).
Dalam hubungan dengan khilafah, maka dakwah yang paling penting adalah “bagaimana
mengubah ideologi nasionalis sekuler” menjadi idelogi daulah khilafah
(Simak Al-Chaidar : ‘ Pengantar Pemikiran Politik Negara SM Kartosoewirjo”,
Darul Falah, Jakarta, 1420H, hal xi, Kata Pengantar)
Seputar Khilafah dan Daulah
Berikut di antara persepsi seputar khilafah dan daulah :
Mencari
Format Khilafah
Khilafah dalam cita
Khilafah
tanpa Khalifah
Gerakan Menegakkan Khilafah
Umat
Islam belum siap dengan Khilafah
Jadikan
masjid sebagai Pusat Pendidikan Masyrakat
Citra Isslam dan
Umat Islam
Persekutuan
Negara-Negara Muslim
Jalur
Menuju Daulah Islamiyah
Khilafah
antara cita dan fakta
Penerapan
Syari'at Islam di Minangkabau
Penghalang
tegaknya Syari'at Islam
Penghalang
tegaknya Daulah Islamih
(written by sicumpazya@gmail.com at BKS1107081400)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar