Belajar menyimak pesan QS 4:36-40 dan 28:76-84
Agar hanya menyembah, beribadah, berbakti kepada Allah, tanpa mempersekutukanNya dengan apa pun jua.
Agar memanfa’atkan, mendayagunakan karunia, anugerah Allah yang diterima untuk kesejahteraan bersama dengan menafkahi orangtua/ibubapa, karib kerabat, anak yatim, orang miskin, tetangga dekat, tetangga jauh, teman sejawat, orang jalanan.
Allah tidak menyukai orang sombong, angkuh, pongah, berbangga diri.
Termasuk ke dalam kategori orang sombong adalah orang kikir, bakhil, pelit, mengajak orang orang berbuatkikir, bakhil, pelit, menyimpan, menyembunyikan karunia anugerah Allah yang diterima agar tak diketahui orang.
Orang somonb, orang kikir termasuk ke dalam kelompok orang kafir.
Allah menjanjikan bagi orang kafir sanksi hukum, berupa siksaan berat-dahsyat, azab yang menghinakan, yang mempermalukan.
Termasuk juga ke dalam kategori orang sombong, adalah orang ria, yang berinfak, memberikan nafkah secara culas (ria) bukan berdasarkan iman (beriman kepada Allah dan beriman kepada hari kemudian), tetapi agar dilihat manusia, agar mendapatkan pjian, sanjungan dari manusia.
Orang ria itu brteman dengan setan. Setan itu musuh, teman yang sangat jahat/licik.
Allah Maha Mengetahui. Mana yang berinfak secara tulus, ikhlas, karena Allah, karena mengharapkan ridha Allah, dan mana pula ang berinfak dengan ria, mengharapkan pujian dan sanjungan makhluk.
Allah tidak akan menyia-nyiakan, meremehkan, menyepelekan kebajikan, sekecil apa pun. Bahkan akan melipatgandakannya dan membalasinya berlipat ganda.
Belajar menyimak pesan QS 28:76-84
Allah tidak menyukai oang sombong, angkuh, pongah, membanggakan diri. Termasuk ke dalam kategori orang sombong adalah orang kikir, bakhil, pelit, kejam, zhalim, tidak peduli dengan kesejahteraan sesama.
Allah menyuruh agar memanfa’atkan, mendayagunakan karunia, anugerah Allah yang diterima untuk mendapatkan hasanah di akhirat dengan brerbuat baik kepada sesaa, dengan menyerahkannya untuk kepentingan sesama.
Sebagian dari karunia, anugerah Allah yang diterima dimaanfaa’atkan, didyagunakan untuk mendapatkan hasanah di dunia.
Agar berbuat baik kepada sesama sebagaimana Allah berbuat kepada semua.
Allah tidak menyukai orang berbuat kerusakan. Allah melarang berbuat fasad, kerusakan. Allah membinasakan orang yang berbuat dosa, durhaka, zhalim, kejam, pelit, bakhil, kikir, pongah, sombong, angkuh.
Kesudahan yang baik itu hanya untuk orang takwa, yang tidak sombong, tidak berbuat kerusakan.
Biang kehancuran
Ada tiga hal yang mencelakakan, yang merusak, yang menghancurkan. Pertama memperturutkan kerakusan hawa nafsu. Kedua mematuhi, mengikuti dorngan kikir, bakhil, pelit. Ketiga takjub, berbangga, membanggakan diri. Demikian dalam suatu hadist yang diberitakan oleh Abu Syaikh yang bersumber dari Anas (Simak Ahmad alHasyimy Beik : “Mukhtar alHadits anNabawiyah”, 1948:74, hadis no.498).
(written by sicumpaz@gmail.com in sicumpas.wordpress.com as Asrir at BKDS1102220800)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar