Rabu, 17 Februari 2010

Gerakan Keagamaan dan Pemikiran Islam di Indonesia


Gerakan Keagamaan dan Pemikiran Islam di Indonesia


Taloid MEDIA UMAT diterbitkan oleh “Pusat Kajian Islam dan Peradaban”. Diharapkan Penerbit dapat pula menerbitkan buku hasil kajian tentang “Gerakan Keagamaan dan Pemikiran Islam di Indonesia”. Lembaga Pengkajian WAMY, tahun 1993 telah menerbitkan buku ‘Gerakan Pengkajian dan Pemikiran”, yang antara lain tentang Hizb alTahrir, Jama’ah Tabligh, Jama’at Islami, alIkhwan alMuslimun. Sekilas SABILI, No.27, 11 Juli 2002 menyajikan tentang Jama’ah alMuslimun (Hizbullah) yang diprakarsai Wali alFattah.



Juga diharapkan Penerbit dapat menerbitkan buku hasil kajian tentang “Karya Monumental Umat Islam Indonesia selang waktu 1900-2000” di bidang social dan sains dalam mengupayakan bangkitnya kembali Peradaban Islam.


Kebangkitan Peradaban Islam


Syi’ar Islam, Edisi XXI, Januari 2010, antara lain menyajikan bahwa Peradaban Islam pasti bangkit kembali di masa yang akan dating, dalam rentang waktu yang cukuplama. Ekspektasi demikian wajar-wajar saja. Seyogianya ditopang dengan anlisa data historis masakini.



Pada rentang waktu 1900-2000 di Indonesia (yang mayoritas Islam) dan di Timur Tengah dan di Dunia Islamlainnya sama sekali takpernah munculkarya monumental, baik di bidang social,maupun di bidaang teknologi. Takpernah muncul sosok semacam Keynes di bidang social, Bill Gates di bidang sains. Apakah memang benar teori Stoddaard bahwa keunggulan itu hanya pada Nordis.



Dakwah dan Da’i


Dibutuhkan dakwah actual, factual, yang mengatasi problem yang terjadi di masyarakat, yang menyentuh pada seruan untuk tidak melakukan kejahatan structural, yang berorientasi moral sosial, yang tak menimbulkan penyakit social. Dakwah untuk menangkal tindak korupsi, rentenir, vrij omgang, pergaulan bebas, aborsi, perdagangan anak, untuk meninggalkan dan menanggalkan system jahili-sekure.



Dibutuhkan da’i yang bersiskap mental, berperilaku wara’, tawadhu’, zuhud, qana’ah, yang meninggalkan dan menanggalkan sifat gemar tampil bersama selebriti, gemar tampil sebagai bintang iklan, gemar tampil sok alim, sok ilmiah, gemar cengengesan, cekikan, gemar terhadap yang bernuansa seksual.



Menyelesaikan perselisihan


Di berbagai masjid, setelah mengucapkan salam mengakhiri shalat Jum’at, imam segera mengimami membaca AlFatihah, Dzikir dan Do’a. Juga setelah shalat Janazah, imam segera membacakan AlFatihah danDo’a dengan jahar (suara keras), padahal tadi ketka shalat Janazah bacaannya dengan sir (suara pelan).



Pertanyaan: Hal ini, termasuk macam ikhtilaf yang mana ? Apakah merujk pada AlQr:an, Sunnah, Ijma’, Qiyas, Istihsan, Qaul Shahabat, Marsalah mursalah, Fatwa Shahabat (yang ittifaq dan yang ikhitlaf), Haditrs Mursal, Hadts Dha’if ? Apakah ini mengacu pada Qaul Imam Malik, Abu Hanifah, Syafi’I, Amad bin Hambal ?







Pengadilan di dunia dan pengadilan di akhirat


Dalam QS 9:29 disebutkan “Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak pula kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan RasulNya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan alKitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk”..



Dalam QS 22:69 disebutkan “Allah akan mengadli di antara kamu pada hari kiamat tentang apa yang kamu dahulu selalu berselisih padanya”.





Atasan dan bawahan


AH Nasution dalam bukunya “Pembangunan Moral, Inti Pembangunan Nasional” (hal 53-54) menunjuk lima ukuran keberhasilan menurut agama Islam, yaitu :

- Apakah orang yang di atas (pemimpin) memiliki kasih saying, sehingga dia tidak berani makan sebelum rakyatnya makan.

- Apakah orang yang memerintah itu menjadi pelayan (khadam) atau menjadi tuan besar bagi rakyatnya.

- Apakah orang-orang berani, orang-orang kaya, orang-orang berilmu itu mencari kesenangan, kemewanan, kepuasan ataukah pencari pengabdian, pengorbanan dan keridhaan Tuhan.

- Apakah orang-orang di atas (pemimpin) kian memperbanyak, menumpuk-numpuk kekayaan, tanpa memikirkan nasib mereka yang kian hari kian melarat, lapar dan kekurangan.

- Apakah orang-orang jahat dilindungi dan orang-orang ternaiaya dibiarkan.

(KOMPAS, Senin, 23 Oktober 1995, hal 11, ‘Pembangunan Moral Tertinggal”).



Das Sollen dan Das Sein



Secara teoritis (Das Sollen) keuangan LPS bias sja dikategorikan bukan sebagai keuangan Negara, karena LPS berupa badan hukum. Secara praktis (Das Sein) keuangan LPS bias pula dikategorian sebagai keuangan negara, karena keuangan LPS diaudit oleh akuntan public. Demikian pula halnya dengan keuangan BUMN.



Pertanyaan : LPS, BUMN apakah punya neraca ? Dalam pasiva (kredit)nya apakah ada pos stockholder, shareholder, pemegang saham, pemegang modal ? Apakah pemilik modal itu sama dengan pemilik uang ?



Anak jalanan. Tanggungjawab siapa ?


Anak jalanan, kehadirannya tidak diinginkan oleh kedua orangtuanya. Tak di-bismillah-kan. Tak diawali dengan ucapan bismillah.Kehadirannya akibat sikon social masyarakat. Terwujud secarastruktural.



Ini adalahtanggungjawan masyarakat. Tanggungjawan kebijakan Negara.Kebijakan penyelenggara. Satu kebijkan terkait dengan kebijakan lain. Masalah anak jalanan tidak berdiri sendiri. Menyangkut semua bidang kehidupan : ideology, politik, ekonomi, social, cultural, moral.



Evaluasi menyeluruh


Diperlukan evaluasi kebijakan secaramenyeluruh dari Manipol, GBHN, mana yang sudah berhasil, dan mana ang masih harus dituntaskan di bidang pertanian, industry,pertambangan,energy, pariwisata, perdagangan, koperasi, tenaga kerja, transmigrasi, lingkungan hidup, agama, pendidikan, kebudayaan, iptek, riset, kesehatan,kependudukan, perumahan, hokum,penerangan, keamanan, dan lain-lain.



(BKS1001211030)

Tidak ada komentar: